Prediksi Perolehan Suara Sebelum Pilpres 2019
Prediksi Blogger Pesta Politik Indonesia:
Blogger Pesta Politik Indonesia diasuh oleh Ikhsan, M.Pd. sejak perencanaan pilpres 2019. Blogger ini memuat analisis sepihak yang dilakukan oleh Ikhsan, M.Pd secara komprehensif menurut keilmuan di dunia akademik.
Prediksi saya pribadi selaku pemilik Blogger Pesta Politik Indonesia:
Analisis yang saya kemukakan adalah
Selama 4 tahun memimpin dari 2015-2018 presiden Jokowi menunjukkan sikap
1) Lebih suka kerja keras.
2) Diam, tidak banyak bicara ketika diserang oleh lawan politik selama kinerja pemerintahannya.
3) Infrastruktur yang utama dan vital didahulukan.
4) Lebih memilih konektivitas antara lain:
Di darat: dengan membangun jembatan penghubung dan jalan tol.
Di udara: membangun jaringan komunikasi online.
Di laut: membangun beberapa sarana penghubung seperti jembatan suramadu.
5) Bapak Joko Widodo masih memiliki basis massa nasionalis yang jauh lebih banyak dari pada bapak Prabowo Subianto.
6) Pak kiai Ma'ruf Amin memiliki basis massa nahdliyin yang lebih banyak dari massa lainnya meskipun sebagian kecil massa nahdliyin tidak mendukung pencalonannya.
7) Backup dana kampanye bapak Joko Widodo lebih besar dari pada Bapak Prabowo Subianto.
8) Partai krucil pendukung bapak Joko Widodo masih lebih banyak dari pada partai pendukung bapak Prabowo Subianto.
9) Ada beberapa kebijakan bapak Joko Widodo yang tidak disukai rakyat, tetapi rakyat tersebut persentasenya kecil, sehingga kebijakan tersebut tidak begitu signifikan mengurangi elektabilitas bapak Joko Widodo di pilpres 2019 pada bulan April.
Dari data itu saya memprediksi rentang kemenangan bapak Joko Widodo masih di antara kisaran 50% - 55%, sedangkan rentang kemenangan bapak Prabowo Subianto masih di antara kisaran 40% - 45%.
Meskipun pencitraan yang dilakukan paslon nomor urut 02 bapak Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sangat gencar dan masif serta dinamika politik sangat cepat lajunya, kemungkinan perubahan suara ada tetapi masih kecil. Hal itu tidak mengubah elektabilitas paslon nomor urut 01 karena beberapa point yang saya sebut TIDAK MUNGKIN berubah dalam hitungan bulan. Pencitraan dalam hitungan bulan tidak pernah bisa mengubah realitas yang dibangun selama beberapa tahun lamanya.
Prediksi Lembaga Survey
Survei elektabilitas pasangan capres cawapres Jokowi- Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga di hari terakhir
menjelang pencoblosan:
Lembaga Survei Median
Banyak Responden:
mengambil sampel dari 1.500 orang yang memiliki hak pilih di 34 Provinsi
Metode Pengambilan Sampel:
teknik Multistage Random sampling.
Margin of error (toleransi kesalahan):
sebesar ± 2,6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Teknik Pengumpulan data:
dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak.
Quality Control untuk Survei:
dilakukan terhadap 20 persen dari sampel yang ada.
Pelaksanaan:
dilakukan 31 Maret-7 April 2019.
Hasil survei:
Pasangan Joko Widodo-Maruf Amin masih memimpin dengan perolehan 47,2 persen,
Pasangan Prabowo-Sandi 39,5 persen,
Responden yang masih belum menentukan pilihan atau termasuk undecided voters terdapat 13,3 persen.
Lembaga Survei Indo Barometer
Banyak Responden:
Jumlah sampel pada survei sebanyak 1.200 responden dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Metode Pengambilan Sampel: multistage random sampling
Teknik pengumpulan data: tatap muka.
Margin of error: sebesar 2,8 persen.
Hasil Survei:
Pasangan Jokowi-Ma'ruf meraih suara 59,9 persen sementara
Pasangan Prabowo-Sandiaga meraih suara 40,1 persen.
Selisih antara 01 dan 02 sebesar 19,8 persen.
Menjelang hasil Pilpres 17 April 2019 dengan asumsi golput merata,
pencoblosan),
Rentang suara paslon 01 antara 57, 07 persen - 62,73 persen
Rentang suara paslon Prabowo-Sandiaga antara 37,27 persen - 42,93 persen (suara saat
Alasan responden menjatuhkan pilihan pada 01 adalah
1) tingkat kepuasan kepada Pak Jokowi itu diangkat sekitar 65 persen, jadi mayoritas puas,
2) evaluasi terhadap kepribadian dan kemampuan Pak Jokowi juga lebih bagus daripada Pak Prabowo,
Lembaga Survei Poltracking Indonesia.
Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas capres dan cawapres Menjelang pencoblosan 17 April 2019.
Banyak Responden:
Responden sebanyak 2.000 pemilih.
Metode Pengambilan Sampel:
metode multistage random sampling
simulasi pertanyaan kertas suara elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 53,3 persen mengungguli pasangan Prabowo-Sandi yang hanya mendapatkan 39,7 persen dengan jumlah undecided voters 7 persen.
Margin of error (toleransi kesalahan):
Sebesar plus minus 2,2 persen.
Quality Control Survei:
dengan spot check, call back, verifikasi foto dan GPS, double entry dan proses input data.
Teknik Pengumpulan data:
melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner, setiap pewawancara mewawancarai 10 orang dalam satu desa atau kelurahan.
Pelaksanaan Survei
ini dilakukan sejak 1-8 April 2019 dengan populasi pemilih warga negara Indonesia yang punya hak pilih dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hasil survey:
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin unggul dengan suara 54,5 persen.
Pasangan capres-cawapres nomor urut 02 (Prabowo-Sandi) meraih suara 45,5 persen,
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf terendah hanya 52,3 persen tertinggi 56,7 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi terendah 43,3 persen sampai dengan 47,7 persen.
Elektabilitas Jokowi dan Prabowo kini hanya terpaut 9 persen namun elektabilitas itu masih bisa berubah.