Analisis di Blogger "PESTA POLITIK INDONESIA" ditujukan kepada 1) para akademisi, para politikus, dan para pemilih untuk bahan pertimbangan sebelum memilih, 2) para pelajar untuk tambahan edukasi. Analisis ini dapat dijadikan rujukan pada pemilu mendatang terutama tentang mindset.

Kesalahan Bahasa dan Ketidakmampuan Literasi

Kesalahan Bahasa dan Ketidakmampuan Literasi


Rupanya cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming banyak melakukan kesalahan dalam bahasa formal di tingkat nasional maupun internasional.

Saya melihat dari debat kedua Gibran  Rakabuming tergolong anak yang mendapatkan skor rendah dalam hal berbahasa selama sekolah dan selama kuliah.


Bukti Kongkrit 1:

Gibran tidak mampu membedakan pertanyaan yang dimulai dengan kata "bagaimana", pertanyaan yang dimulai dengan kata "apa", dan pertanyaan yang dimulai dengan kata "Sebutkan"


Perhatikan perbedaan berikut:

1. Bagaimana cara membuat regulasinya?

Gibran menanyakan ke Profesor Mahfud dengan pertanyaan tersebut. Pertanyaan tersebut dijawab dengan menggunakan langkah-langkah. Karena kata "Bagaimana" yang mengawali sebuah pertanyaan itu menuntut jawaban yang berisi langkah-langkah.


Pertanyaan ini biasa saya lihat dan pelajari dari para Sarjana, para Magister, para Doktor, dan para Profesor baik di Indonesia maupun di negara Barat dan di negara Eropa. Jika beliau-beliau membuat pertanyaan dimulai dengan kata "Bagaimana" maka jawabannya berisi langkah-langkah secara detail.

Di dalam debat kedua Profesor Mahfud menunjukkan langkah-langkahnya karena pertanyaan Gibran diawali dengan kata "bagaimana": Justru Saya melihat Profesor Mahmud memaparkan langkah-langkah secara garis besar karena keterbatasan waktu. Rupanya setelah Profesor Mahfud menjelaskan langkah langkah membuat regulasi carbon capture storage dan regulasi lainnya, ternyata Gibran berkomentar menohok, yang intinya "Jangan mengambang kemana-mana, professor Mahfud belum menjawab pertanyaan saya." 

Aduh, betapa rendahnya kemampuan literasi Gibran Rakabuming. Lha wong dia yang nggak paham berbahasa atau berliterasi kok menuduh jawaban profesor Mahfud ngambang kemana-mana. Wong jelas-jelas nyata pertanyaan dia itu diawali kata "bagaimana" ya jelas aja Profesor Mahfud MD menjelaskan secara formal langkah-langkah dalam membuat regulasi.


2. Apa regulasinya....

Kalau Gibran Rakabuming menanyakan dengan diawali kata "Apa" ya jelas jawabannya bisa singkat, tidak perlu menjelaskan langkah-langkah pembuatan regulasi secara formal.

Rupanya dalam debat kedua Gibran r

Rakabuming meminta jawaban yang singkat jelas padat berarti pertanyaannya yang tepat adalah “apa regulasinya…..? bukan “Bagaimana cara membuat regulasinya?”


3. Sebutkan regulasinya....

Kalau Gibran Rakabuming menanyakan dengan diawali kata "Sebutkan" ya jelas jawabannya bisa singkat, cukup menyebutkan semua regulasi yang sudah dibuat, tidak perlu menjelaskan langkah-langkah pembuatan regulasi secara formal.


Kata-kata tanya "bagaimana", "apa", dan "sebutkan" selalu diajarkan kepada para peserta didik tingkat SMA/MA/SMK untuk menyusun karya ilmiah remaja. Hal tersebut juga diajarkan kepada para mahasiswa di level sarjana baik di dalam negeri maupun di luar negeri karena kata tanya tersebut sangat berhubungan erat dengan kemampuan mahasiswa melakukan riset, kemampuan menulis artikel ilmiah, juga kemampuan menulis skripsi, tesis, atau disertasi.

Biasanya yang sering digunakan di dalam penulisan artikel ilmiah, karya ilmiah remaja, skripsi, tesis, dan disertasi pada bagian "Pertanyaan permasalahan penelitian" atau "rumusan masalah" itu menggunakan pertanyaan yang diawali dengan kata "bagaimana" karena pertanyaan yang diawali dengan kata bagaimana menuntut para peneliti untuk menyebutkan langkah-langkahnya, menguraikan panjang lebar alasan logis dan ilmiah, dan menganalisis secara rinci secara mendalam.



Bukti Kongkrit 2


Lebih tragis lagi ketika Profesor Mahfud menanyakan trik menarik investor ke Solo kepada Gibran ternyata Gibran tidak paham dengan istilah "trik". Gibran menjawab dengan panjang lebar. Konyolnya, jawaban Gibran masih seperti langkah-langkah pada umumnya yang dilakukan oleh Walikota/Bupati di seluruh Indonesia.

Padahal istilah "trik" itu sudah sangat terkenal di kalangan anak sekolah baik di tingkat SD/MI SMP/MTs SMA/SMA/SMK sampai PTN/PTS yang mengikuti bimbingan belajar. Yang namanya "trik" itu berarti cara yang paling cepat, tepat, singkat, mudah, dan bermanfaat, bukan uraian panjang lebar, bukan uraian detail


Bedakanlah pertanyaan berikut!.

1. Jelaskan cara menarik para investor ke Solo?

2. Apa trik menarik investor ke Solo? kepada Gibran?

3. Bagaimana upaya menarik investor ke Solo? 

Pertanyaan (1) dijawab dengan menjelaskan cara-caranya bisa detail juga bisa singkat. Yang penting si penanya bisa memahami jawabannya setelah dijelaskan.

Pertanyaan (2) dijawab dengan cara yang paling cepat, tepat, singkat, mudah, dan bermanfaat, bukan uraian panjang lebar, bukan uraian detail.

Pertanyaan (3) dijawab dengan

menjelaskan cara-caranya secara detail. Uraian secara rinci disertakan.



Ditulis oleh Ikhsan, S.Pd., M.Pd. pada Sabtu, 23 Desember 2023.

Dipublikasikan pertama kali di Whatsapp Minggu, 24 Desember 2023.

Dipublikasikan pertama kali di Blogger Selasa, 26 Desember 2023.


Pekerjaan Ikhsan, S.Pd., M.Pd. adalah

1. Pengajar tiga bahasa asing (Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Bahasa Ibrani/Bahasa Hebrew/Bahasa Ibrani Taurat Injil).

2. Pengajar MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi).

3. Pengajar supranatural dan paranormal.

4. Penyair Pinggir Kali.

5. Detektif internasional dan mantan relawan intelijen asing.